Bukalapak

Senin, 21 Oktober 2013

KOMPONEN - KOMPONEN MESIN DAN FUNGSINYA


Mesin terdapat beberapa komponen :

1. Blok silinder (Cylinder Block)
fungsi : sebagai tempat untuk menghasilkan energi panas dari proses pembakaran bahan bakar.

2. Torak (piston)
fungsi : untuk memindahkan tenaga yang diperoleh dari hasil pembakaran bahan bakar ke poros engkol (crank shaft) melalui batang torak (connecting road).

3. Cincin Torak (Ring piston)
fungsi: - Mencegah kebocoran gas bahan bakar saat langkah kompresi dan usaha.
- Mencegah masuknya oli pelumas ke ruang bakar. 
- Memindahkan panas dari piston ke dinding silinder.

4. Batang Torak (Connecting Rod)
fungsi: Menerima tenaga dari piston yang diperoleh dari pembakaran bahan bakar dan meneruskannya keporos engkol.

5. Poros Engkol (crank shaft)
fungsi: Mengubah gerak naik turun torak menjadi gerak berputar yang akhirnya menggerakkan roda-roda.

6. Bantalan (Bearing)
fungsi: Mencegah keausan dan mengurangi gesekan pada poros engkol.

7. Roda Penerus (Fly Wheel)
fungsi: Menyimpan tenaga putar ( inertia ) yang dihasilkan pada langkah usaha, agar poros engkol tetap berputar terus pada langkah lainnya.

8. Katup (Valve)
fungsi: Membuka dan menutup saluran masuk dan saluran buang.

9. Pegas Katup (Valve Spring)
fungsi: Mengembalikan katup pada kedudukan/posisi semula dan memberi tekanan pada katup agar dapat menutup dengan rapat.

10. Tuas Katup ( Rocker arm )
fungsi: Menekan katup - katup sehingga dapat membuka.

11. Batang pendorong ( push rod )
fungsi: Meneruskan gerakan valve lifter ( pengangkat katup ) ke rocker arm.

12. Pengangkat Katup ( Valve Lifter )
fungsi: Memindahkan gerakan camshaft ( poros nok ) ke rocker arm melalui push rod.

13. Poros Bubungan / Poros Nok ( camshaft )
fungsi: Membuka dan menutup katup sesuai dengan waktu ( Timming ) yang telah ditentukan.

14. Karter ( Oil Pan )
fungsi: Menampung oli pelumas.

15. Pena Torak ( Piston pin )
fungsi: Menghubungkan torak dengan connecting rod melalui lubang bushing.

16. Bantalan Luncur Aksial ( Thrust Waser )
fungsi: Menahan poros engkol agar tidak bergerak/bergeser maju-mundur.

17. Timming Chain : rantai timing / Timing Belat : sabuk timing
fungsi: Menghubungkan gerak putar poros engkol keporos nok.

18. Kepala Silinder ( Cylinder Head )
fungsi: Tempat kedudukan mekanisme katup, ruang bakar, busi dan sebagai tutup blok silinder.

19. Dudukan Katup ( Valve Seat )
fungsi: Tempat dudukan katup saat menutup.

Selasa, 01 Oktober 2013

Manfaat buah naga


Buah naga merah akhir akhir ini sering disorot sebagai salah satu buah yang memiliki banyak manfaat untuk membantu mengatasi dan membantu menyembuhkan berbagai penyakit. Mulai dari batang buah naga, daging buah naga, sampai dengan kulit buah naga juga memiliki banyak kandungan vitamin dan zat yang sangat bermanfaat. Dokter juga sangat merekomendasikan buah naga merah, sebagai buah konsumsi yang bisa di gunakan untuk terapi dalam penyembuhan suatu penyakit.

Berikut ini beberapa manfaat dari buah naga:
  • Buah naga merah membantu menyembuhkan penyakit kanker, kandungan vitamin kompleksnya, sudah direkomendasikan oleh dokter sebagai buah terapi penyembuhan kanker.
  • Mempercantik penampilan, dengan kandungan vitamin C nya yang tinggi, buah naga merah membantu menjaga kesehatan kulit, bahkan buah dan kulitnya juga bisa digunakan sebagai bahan lulur.
  • Karena rasa manis buah naga merah bukan berasal dari glukosa, maka buah naga merah juga bisa untuk membantu menyembuhkan penyakit diabetes.
  • Menjaga kesehatan dan stamina, dengan kandungan antioksidan dan vitaminnya.
  • Mencegah penyakit osteoporosis atau pengapuran tulang, karena buah naga merah mengandung banyak kalsium organik.

Menanam Buah Naga Dengan Metode Stek (potong batang)



Buah naga merupakan buah yang dihasilkan dari pohon yang masih masuk dalam keluarga kaktus. seperti halnya tanaman-tanaman kaktus lainnya, pohon buah naga juga memiliki duri-duri kecil yang terdapat di ruas-ruas batangnya. Terdapat dua macam akar yang kita temukan dipohon buah naga, akar yang pertama adalah akar serabut yang tumbuh di sekitar batang-batang pohon yang menjulur, dan akar yang lainnya adalah yang terdapat didalam tanah pohon buah naga.

Katanya sih jenis buah naga ada berbagai macam, akan tetapi yang pernah saya lihat baru dua macam jenis buah naga.  buah yang pertama adalah buah yang memiliki daging berwarna agak gelap, sedangkan yang satu lagi buah yang dagingnya berwarna putih.  Buah naga sendiri sering dikonsumsi sebagai tambahan ketika membuat es campur atau tidak jarang orang mengkonsumsi langsung buah tersebut, hal ini dikarenakan rasa buah naga sangat menyegarkan serta memiliki kandungan air yang cukup banyak.

Cara mengembangbiakkan buah naga menurut saya sangat mudah, salah satu cara yang saya gunakan adalah dengan menstek dahan buah naga yang telah dewasa dan memiliki ukuran batang yang cukup besar.  Gunakan pisau yang tajam ketika anda akan melakukan penyetekan untuk mempermudah.  Yang perlu kita perhatikan setelah batang terpotong dan siap untuk kita tanam di media adalah jangan sampai tertukar mana batang yang merupakan bagian atas dan mana batang yang merupakan bagian bawah.  Maksudnya anda harus memastikan bahwa batang yang telah distek yang kita tanamkan nanti adalah batang bagian bawah bukan batang bagian atas.

Media tanam yang saya gunakan untuk membibitkan buah naga adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan sekitar 2:1.  Media ini saya campur dalam pot kecil yang nantinya akan menjadi tempat dimana bibit ditanam.  Dalam sebuah buku tentang tata cara tabulampot yang pernah saya baca menyebutkan bahwa selain tanah dan pupuk kandang, media tanam yang bisa gunakan untuk menanam buah naga dicampur juga dengan pasir dan kompos dengan perbandingan antara tanah,pupuk kandang, pasir dan kompos adalah 1:3:2:1.  Mungkin dengan komposisi seperti ini pertumbuhan bibit akan maksimal.

Setelah proses pencampuran media selesai, langkah selanjutnya adalah menanam bibit buah naga dengan cara membenamkan sekitar 25% dari panjang keseluruhan bibit.   Letakkan bibit buah naga tepat ditengah pot. Padatkan  media disekitar bibir pot, siram dengan air secukupnya dan simpan bibit ditempat yang terkena sinar matahari sesuai kebutuhan tanaman buah naga.

Perawatan selanjutnya adalah lakukan penyiraman,walaupun tanaman buah naga bisa bertahan dengan kondisi yang kurang air,akan tetapi sebaiknya penyiraman dilakukan sebelum media tanam terlihat benar-benar kering.  Pemberian pupuk NPK saya lakukan sekitar 1 bulan sekali, sedangkan untuk pupuk cair organik saya semprot per dua minggu sekali. Pemberian pupuk kandang juga saya lakukan dengan frekuensi tidak terlalu sering.  

Apabila bibit sudah tumbuh dan sudah memunculkan tunas-tunas baru, sebaiknya segera dipersiapkan untuk memindahkan bibit kedalam media yang lebih besar.  Untuk tanaman buah naga yang telah besar, pot yang digunakan harus di lengkapi juga dengan tiang-tiang penyangga yang fungsinya untuk menopang anak cabang tanaman agar tidak menjuntai yang bisa menyebabkan cabang patah.

Sampai saat ini, buah naga yang saya tanam di rumah belum berbuah, mungkin belum cukup umur untuk berbuah kali yah.  Namun kalau dari segi geografis dan suhu udara disekitar rumah, sepertinya bukan merupakan masalah.  Karena tidak terlalu jauh dari rumah saya, terdapat petani yang memiliki kebun buah naga yang cukup banyak dan sudah pernah berbuah dengan jumlah cukup banyak.  Untuk itu saya tetap optimis suatu saat nanti buah naga yang saya tanam dengan menggunakan metode tabulampot bisa berbuah, aamiin.