Bukalapak

Selasa, 01 Oktober 2013

Manfaat buah naga


Buah naga merah akhir akhir ini sering disorot sebagai salah satu buah yang memiliki banyak manfaat untuk membantu mengatasi dan membantu menyembuhkan berbagai penyakit. Mulai dari batang buah naga, daging buah naga, sampai dengan kulit buah naga juga memiliki banyak kandungan vitamin dan zat yang sangat bermanfaat. Dokter juga sangat merekomendasikan buah naga merah, sebagai buah konsumsi yang bisa di gunakan untuk terapi dalam penyembuhan suatu penyakit.

Berikut ini beberapa manfaat dari buah naga:
  • Buah naga merah membantu menyembuhkan penyakit kanker, kandungan vitamin kompleksnya, sudah direkomendasikan oleh dokter sebagai buah terapi penyembuhan kanker.
  • Mempercantik penampilan, dengan kandungan vitamin C nya yang tinggi, buah naga merah membantu menjaga kesehatan kulit, bahkan buah dan kulitnya juga bisa digunakan sebagai bahan lulur.
  • Karena rasa manis buah naga merah bukan berasal dari glukosa, maka buah naga merah juga bisa untuk membantu menyembuhkan penyakit diabetes.
  • Menjaga kesehatan dan stamina, dengan kandungan antioksidan dan vitaminnya.
  • Mencegah penyakit osteoporosis atau pengapuran tulang, karena buah naga merah mengandung banyak kalsium organik.

Menanam Buah Naga Dengan Metode Stek (potong batang)



Buah naga merupakan buah yang dihasilkan dari pohon yang masih masuk dalam keluarga kaktus. seperti halnya tanaman-tanaman kaktus lainnya, pohon buah naga juga memiliki duri-duri kecil yang terdapat di ruas-ruas batangnya. Terdapat dua macam akar yang kita temukan dipohon buah naga, akar yang pertama adalah akar serabut yang tumbuh di sekitar batang-batang pohon yang menjulur, dan akar yang lainnya adalah yang terdapat didalam tanah pohon buah naga.

Katanya sih jenis buah naga ada berbagai macam, akan tetapi yang pernah saya lihat baru dua macam jenis buah naga.  buah yang pertama adalah buah yang memiliki daging berwarna agak gelap, sedangkan yang satu lagi buah yang dagingnya berwarna putih.  Buah naga sendiri sering dikonsumsi sebagai tambahan ketika membuat es campur atau tidak jarang orang mengkonsumsi langsung buah tersebut, hal ini dikarenakan rasa buah naga sangat menyegarkan serta memiliki kandungan air yang cukup banyak.

Cara mengembangbiakkan buah naga menurut saya sangat mudah, salah satu cara yang saya gunakan adalah dengan menstek dahan buah naga yang telah dewasa dan memiliki ukuran batang yang cukup besar.  Gunakan pisau yang tajam ketika anda akan melakukan penyetekan untuk mempermudah.  Yang perlu kita perhatikan setelah batang terpotong dan siap untuk kita tanam di media adalah jangan sampai tertukar mana batang yang merupakan bagian atas dan mana batang yang merupakan bagian bawah.  Maksudnya anda harus memastikan bahwa batang yang telah distek yang kita tanamkan nanti adalah batang bagian bawah bukan batang bagian atas.

Media tanam yang saya gunakan untuk membibitkan buah naga adalah campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan sekitar 2:1.  Media ini saya campur dalam pot kecil yang nantinya akan menjadi tempat dimana bibit ditanam.  Dalam sebuah buku tentang tata cara tabulampot yang pernah saya baca menyebutkan bahwa selain tanah dan pupuk kandang, media tanam yang bisa gunakan untuk menanam buah naga dicampur juga dengan pasir dan kompos dengan perbandingan antara tanah,pupuk kandang, pasir dan kompos adalah 1:3:2:1.  Mungkin dengan komposisi seperti ini pertumbuhan bibit akan maksimal.

Setelah proses pencampuran media selesai, langkah selanjutnya adalah menanam bibit buah naga dengan cara membenamkan sekitar 25% dari panjang keseluruhan bibit.   Letakkan bibit buah naga tepat ditengah pot. Padatkan  media disekitar bibir pot, siram dengan air secukupnya dan simpan bibit ditempat yang terkena sinar matahari sesuai kebutuhan tanaman buah naga.

Perawatan selanjutnya adalah lakukan penyiraman,walaupun tanaman buah naga bisa bertahan dengan kondisi yang kurang air,akan tetapi sebaiknya penyiraman dilakukan sebelum media tanam terlihat benar-benar kering.  Pemberian pupuk NPK saya lakukan sekitar 1 bulan sekali, sedangkan untuk pupuk cair organik saya semprot per dua minggu sekali. Pemberian pupuk kandang juga saya lakukan dengan frekuensi tidak terlalu sering.  

Apabila bibit sudah tumbuh dan sudah memunculkan tunas-tunas baru, sebaiknya segera dipersiapkan untuk memindahkan bibit kedalam media yang lebih besar.  Untuk tanaman buah naga yang telah besar, pot yang digunakan harus di lengkapi juga dengan tiang-tiang penyangga yang fungsinya untuk menopang anak cabang tanaman agar tidak menjuntai yang bisa menyebabkan cabang patah.

Sampai saat ini, buah naga yang saya tanam di rumah belum berbuah, mungkin belum cukup umur untuk berbuah kali yah.  Namun kalau dari segi geografis dan suhu udara disekitar rumah, sepertinya bukan merupakan masalah.  Karena tidak terlalu jauh dari rumah saya, terdapat petani yang memiliki kebun buah naga yang cukup banyak dan sudah pernah berbuah dengan jumlah cukup banyak.  Untuk itu saya tetap optimis suatu saat nanti buah naga yang saya tanam dengan menggunakan metode tabulampot bisa berbuah, aamiin.

Sabtu, 28 September 2013

Laksamana cheng ho

 Keberadaan Laksamana Cheng Ho tak dipisahkan dari Palembang. Sejak melakukan pelayaran mengelilingi dunia, Cheng Ho sempat tiga kali datang ke Palembang. Cheng Ho adalah seorang kasim Muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao (馬 三保), berasal dari provinsi Yunnan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan orang kasim. Ia adalah seorang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam.
Alam penyebaran Islam di Indonesia, selain dilakukan para pedagang dari Arab dan sekitarnya, ternyata para pedagang asal Tionghoa ikut berperan menyebarkan Islam di daerah pesisir Palembang. Di sini pula peran Laksamana Cheng Ho dalam menyebarkan Islam di Palembang. Armada Cheng Ho sebanyak 62 buah kapal dan tentara yang berjumlah 27.800 yang dipimpinnya itu pernah empat kali berlabuh di pelabuhan tua di Palembang. Pada 1407 Kota Palembang yang berada di bawah kekuasaan Sriwijaya pernah meminta bantuan armada Tiongkok yang ada di Asia Tenggara untuk menumpas perampok-perampok Tionghoa Hokkian yang mengganggu ketenteraman. Kepala perampok Chen Tsu Ji tersebut berhasil diringkus dan dibawa ke Peking. Semenjak itu, Laksamana Cheng Ho membentuk masyarakat Tionghoa Islam di Kota Palembang yang memang sudah ada sejak zaman Sriwijaya banyak didiami orangorang Tionghoa. Gerombolan perompak yang dipimpin Chen Tsu Ji, sebenarnya bekas seorang perwira angkatan laut China asal Kanton. Dia melarikan diri ketika Dinasti Ming berkuasa. Pelariannya berlabuh di Palembang. Kedatangannya ke Palembang telah membuat resah para pedagang yang singgah. Sebab, Chen Tsu Ji membawa ribuan pengikutnya dan membangun basis kekuasaan di Palembang, atau dalam bahasa China, po-lin-fong, yang berarti ”pelabuhan tua.” Selama berkuasa di Palembang, Chen Tsu Ji menguasai daerah sekitar muara Sungai Musi, perairan Sungsang, dan Selat Bangka. Anak buah Chen Tsu Ji merompak semua kapal yang melintasi perairan itu. Kebetulan atau tidak, daerah-daerah itu sampai kini jadi kantung-kantung bandit Palembang. Selama perjalanan Cheng Ho antara 1405–1433 M, dia pernah empat kali ke Palembang. Tahun 1407 masehi, armada Cheng Ho mampir ke Palembang dalam rangka menumpas perompak yang dipimpin Chen Tsui Ji tersebut. Kemudian, pada tahun 1413–1415M, 1421–1422M, dan tahun 1431–1433 M, armada Cheng Ho berlabuh ke Palembang. Setelah memberantas para perampok, Laksamana Cheng Ho berlabuh hingga tiga kali ke Palembang. Namun, tidak ada yang tahu maksud dan tujuannya.

Kamis, 19 September 2013

Bukan MKKB

Masa kecil aku emang jarang main, apalagi main mainan itu jarang. Aku tidak suka dengan mainan karena, aku tau keadaan ekonomi saat itu. Walaupun aku masih kecil, aku sudah tau bahwa cari uang itu susah. Aku di belikan mainan pertama aku adalah mobil remote kontrol oleh papaku tercinta. dan yang kedua adalah mobil tamia, eh satu lagi yaitu layangan itu saja yang ku tau. Aku selalu bermain bersama sama papa saat aku dibelikan mobilan itu, main layangan bersama. Saat itu aku tidak bisa main layangan, papaku yang mengajarkan ku main layangan sampai akhirnya aku bisa dan lebih jago telah putuskan 3 layangan tertangga. Main sama papa itu seru tapi pekerjaan papaku adalah Polisi, jadi kalau main itu jarang, karena Papaku selalu dinas. Walaupun selalu sibuk tapi dia masih memperhatikan ku, dia selalu sayangi aku. Aku tau kalau papaku sibuk jadi kalau ajak bermain pasti tidak bisa makanya aku selalu mengerti keadaan. Aku hanya meminta belikan ikan atau kelinci, untuk aku bermain. Ikan itu selalu mati karena sering aku pencet dan kelinci aku mati karena salah kasih makan. Mainan ku hanya tersisa Mobil remote itu saja. Mainan itu kan selalu ku simpan walaupun sudah rusak. Jujur aku itu tidak suka dengan bermain karena waktu di manfaatkan untuk hal yang berguna.