Bukalapak

Sabtu, 28 September 2013

Laksamana cheng ho

 Keberadaan Laksamana Cheng Ho tak dipisahkan dari Palembang. Sejak melakukan pelayaran mengelilingi dunia, Cheng Ho sempat tiga kali datang ke Palembang. Cheng Ho adalah seorang kasim Muslim yang menjadi orang kepercayaan Kaisar Yongle dari Tiongkok (berkuasa tahun 1403-1424), kaisar ketiga dari Dinasti Ming. Nama aslinya adalah Ma He, juga dikenal dengan sebutan Ma Sanbao (馬 三保), berasal dari provinsi Yunnan. Ketika pasukan Ming menaklukkan Yunnan, Cheng Ho ditangkap dan kemudian dijadikan orang kasim. Ia adalah seorang bersuku Hui, suku bangsa yang secara fisik mirip dengan suku Han, namun beragama Islam.
Alam penyebaran Islam di Indonesia, selain dilakukan para pedagang dari Arab dan sekitarnya, ternyata para pedagang asal Tionghoa ikut berperan menyebarkan Islam di daerah pesisir Palembang. Di sini pula peran Laksamana Cheng Ho dalam menyebarkan Islam di Palembang. Armada Cheng Ho sebanyak 62 buah kapal dan tentara yang berjumlah 27.800 yang dipimpinnya itu pernah empat kali berlabuh di pelabuhan tua di Palembang. Pada 1407 Kota Palembang yang berada di bawah kekuasaan Sriwijaya pernah meminta bantuan armada Tiongkok yang ada di Asia Tenggara untuk menumpas perampok-perampok Tionghoa Hokkian yang mengganggu ketenteraman. Kepala perampok Chen Tsu Ji tersebut berhasil diringkus dan dibawa ke Peking. Semenjak itu, Laksamana Cheng Ho membentuk masyarakat Tionghoa Islam di Kota Palembang yang memang sudah ada sejak zaman Sriwijaya banyak didiami orangorang Tionghoa. Gerombolan perompak yang dipimpin Chen Tsu Ji, sebenarnya bekas seorang perwira angkatan laut China asal Kanton. Dia melarikan diri ketika Dinasti Ming berkuasa. Pelariannya berlabuh di Palembang. Kedatangannya ke Palembang telah membuat resah para pedagang yang singgah. Sebab, Chen Tsu Ji membawa ribuan pengikutnya dan membangun basis kekuasaan di Palembang, atau dalam bahasa China, po-lin-fong, yang berarti ”pelabuhan tua.” Selama berkuasa di Palembang, Chen Tsu Ji menguasai daerah sekitar muara Sungai Musi, perairan Sungsang, dan Selat Bangka. Anak buah Chen Tsu Ji merompak semua kapal yang melintasi perairan itu. Kebetulan atau tidak, daerah-daerah itu sampai kini jadi kantung-kantung bandit Palembang. Selama perjalanan Cheng Ho antara 1405–1433 M, dia pernah empat kali ke Palembang. Tahun 1407 masehi, armada Cheng Ho mampir ke Palembang dalam rangka menumpas perompak yang dipimpin Chen Tsui Ji tersebut. Kemudian, pada tahun 1413–1415M, 1421–1422M, dan tahun 1431–1433 M, armada Cheng Ho berlabuh ke Palembang. Setelah memberantas para perampok, Laksamana Cheng Ho berlabuh hingga tiga kali ke Palembang. Namun, tidak ada yang tahu maksud dan tujuannya.

Kamis, 19 September 2013

Bukan MKKB

Masa kecil aku emang jarang main, apalagi main mainan itu jarang. Aku tidak suka dengan mainan karena, aku tau keadaan ekonomi saat itu. Walaupun aku masih kecil, aku sudah tau bahwa cari uang itu susah. Aku di belikan mainan pertama aku adalah mobil remote kontrol oleh papaku tercinta. dan yang kedua adalah mobil tamia, eh satu lagi yaitu layangan itu saja yang ku tau. Aku selalu bermain bersama sama papa saat aku dibelikan mobilan itu, main layangan bersama. Saat itu aku tidak bisa main layangan, papaku yang mengajarkan ku main layangan sampai akhirnya aku bisa dan lebih jago telah putuskan 3 layangan tertangga. Main sama papa itu seru tapi pekerjaan papaku adalah Polisi, jadi kalau main itu jarang, karena Papaku selalu dinas. Walaupun selalu sibuk tapi dia masih memperhatikan ku, dia selalu sayangi aku. Aku tau kalau papaku sibuk jadi kalau ajak bermain pasti tidak bisa makanya aku selalu mengerti keadaan. Aku hanya meminta belikan ikan atau kelinci, untuk aku bermain. Ikan itu selalu mati karena sering aku pencet dan kelinci aku mati karena salah kasih makan. Mainan ku hanya tersisa Mobil remote itu saja. Mainan itu kan selalu ku simpan walaupun sudah rusak. Jujur aku itu tidak suka dengan bermain karena waktu di manfaatkan untuk hal yang berguna.

Aku yang paling di sayang

Aku anak ke 3 dari 4 saudara, dimana aku menjadi anak laki-laki pertama di keluargaku. Aku mempunyai 2 kakak perempuan dan 1 adik laki-laki. Sebelum adik ku lahir aku menjadi anak bungsu dalam keluargaku, aku selalu disayang oleh kedua orang tua, di manja, di cintai, di jaga dan selalu di nomor satukan. Kata mama ku dulu papa selalu menginginkan anak laki-laki dan rupanya tanggal 19 maret 1997 lahirlah aku sebagai anak laki-laki pertama di keluarga, papaku sangat senang sekali, apapun yang ku inginkan pasti dipenuhi. Disitu aku bagaikan Raja, hehehe itu hanya istilah kog. Sekian hari sekian waktu terus berjalan aku masih dalam cinta luar biasa dari kedua orang tua ku.
Tahun 2006 lahirlah adik ku, Semenjak kelahiran adik ku, aku merasa iri dengan adik ku karena takut kasih sayang orang tua aku jatuh ke adik ku. Tapi walaupun aku tidak jadi anak bungsu lagi rupanya, aku masih di manja oleh papaku dan mamaku sampai sekarang, sampai-sampai aku dikatakan '' Anak Mami ", kata itu sangat bosan ku dengar, aku beranggapan bahwa kata itu adalah orang yang iri dengan aku yang mendapatkan kasih sayang yang berlimpah dari kedua orang tua ku. Aku sangat sayang sama keluargaku terutama Papa, dan Mama. I LOVE YOU

Papa Telah Pergi Selamanya


18 Sepetember 2013 adalah Sebuah tanggal dimana hari itu Aku kehilangan sebuah orang yang kucintai. Papaku telah meninggal dunia. Papaku meninggal dalam keadaan sakit. Sakit yang dia alami adalah penyakit kanker mulut dan getah bening. Penyakit itulah yang merenggut nyawa Papaku. Awalnya aku tidak dikasih kabar oleh Papaku, papaku tidak mau merepotkan aku, jadinya dia mendiami penyakitnya selama 3 bulan dan berobat diam-diam ke bandung. aku cuma di kasih kabar oleh papaku cuman ada tugas di bandung. oh ya papa ku adalah Polisi. Selama diam-diam itu akhirnya terbongkar juga karena Kalpolres Palembang meminta pulang agar dirawat di palembang. Papaku telah sampai di palembang aku baru dikasih kabar bahwa papa terkena penyakit kanker. Saat itu aku benar-benar shock dan marah kenapa tidak dikasih tau dari awal. Selama di palembang Papaku dirawat di RS. BHAYANGKARA PALEMBANG. Pas aku ke rumah sakit dan ke kamarnya aku tidak mengenali Papaku, wajah dan tubuhnya sangat berbeda, disitu aku terheran-heran, Apakah ini papa? (berulang kali aku bertanya sama bibiku dan mama), bibiku hanya menjawab "inilah bapakmu", dan Aku disuruh sabar dan mendoakan Papa agar cepat sembuh. Aku pergi ke kamar mandi untuk menangis karena, aku tidak kuat menerimanya. Aku keluar kamar mandi masih keadaan menangis. Aku memandangi papaku dan menyesali semua kesalahanku, karna aku selalu memaksakan kehendakku dan papaku selalu menurutinya. Disitu aku menyadari kesalahanku dan meminta maaf kepada papaku selama ini. Jam telah menunjukkan bahwa aku harus pulang, aku meminta izin pulang ke asrama sama papa, aku mencium tangan dan pipi papa.

2 hari dari kedatangan ku ke rumah sakit, aku ke rumah sakit lagi karena ada kabar bahwa papa akan berangkat ke jakarta. Ke jakarta untuk operasi besar papa. Aku kerumah sakit papa lagi tidur, lalu papa terbangun karena kedatangan ku. Disitu papa sangat senang dengan kehadiranku, dia senyum bahagia, aku membalasnya dengan senyuman. Papa berangkat ke jakarta jam 8 malam jadi aku menghabiskan waktu sama papa walaupun jam 5 sore aku harus pulang ke asrama untuk sekolah. Jadinya aku tidak bisa mengantarkan papa ke bandara. Selama aku ketemu papa sebentar tapi sudah buat papa tersenyum. Itulah ketemuan terakhir ku sama papa

Keesokan hari nya aku menanyakan kabar papa, Kabarnya papa baik-baik saja dan dipasang selang untuk makan, keadaan papa sungguh membaik. Keesokan harinya aku di kabarkan bahwa papa mencabut selang makannya sendiri jadi keadaannya lemah, sekian hari semakin lemah. aku menanyakan apakah papa mau di operasi segera, bibiku menjawab tidak sekarang karena papa masih lemah. 
Setiap hari aku selalu mendoakan papa tapi kenyataan tanggal 18 september 2013 jam 6 pagi telah jadi catatan bagiku untuk kehilangan satu orang tua ku ( Papa).
Papa ku di kebumikan di tanah kelahirannya di Majalengka, Jawa barat. Sayang aku tidak bisa kesana karena aku sekolah. Aku hanya berdoa
Semoga amal ibadah papa diterimah Allah SWT dan Semoga papa masuk surga. Amin

PAPA : Aiptu Syafruddin Bin Hasan Sanusin

Rabu, 04 September 2013

Tujuan Pembuatan Lubang Tanam

Tujuan Pembuatan Lubang Tanam

  • Kesuburan tanah
  • Fisik - Gembur
  • Kimia - Pupuk- SP36 dan PK
  • Hama Penyakit - Tanah atas dan tanah bawah diatur untuk membunuh mikro organisme kecil yang di dalam tanah.
SEMOGA BERMANFAAT !!!

Pembuatan Lubang Tanam

5 Langkah Kerja Pembuatan Lubang Tanam
  1. Menentukan posisi lubang - Ajir
  2. Menentukan ukuran lubang
  3. Menbersihkan Disekitar lubang
  4. Mengalih atau Membuat mal - Tanah atas dan Tanah bawah posisinya diatur
  5. Merapikan dan cek ulang lubang yang sudah diulangi
SEMOGA BERMANFAAT !!!